Secara umum perancangan pondasi
dilakukan dengan beberapa langkah penting. Pertama perencana harus menghitung
jumlah beban efektif bangunan yang akan diterima pondasi yang kemudian
diteruskan kedalam tanah. Kedua adalah menentukan kapasitas daya dukung izin,
dan menentukan luas pondasi yang digunakan. Dan yang ketiga berdasarkan data
yang diperoleh diatas maka dapat dilakukan perencanaan struktural dengan
menghitung moment lentur dan gaya geser yang terjadi pada pondasi.
Jenis pondasi yang dipilih
biasanya ditentukan oleh berat bangunan berdasarkan pelimpahan beban. Namun kondisi
tanah dan biaya yang tersedia juga mempengaruhi struktur pondasi. Permasalahan yang
paling menonjol dalam pemilihan jenis pondasi adalah kondisi tanah, yaitu jenis
tanah seperti apa yang akan menjadi tempat berdirinya bangunan. Karena setiap
jenis tanah memiliki daya dukung yang berbeda, sehingga penurunan yang
terjadipun semakin beragam.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
pertimbangan yangdilakukan dalam perhitungan merancang pondasi ditinjau
berdasarkan jenis tanah.
- Pondasi pada tanah pasir
Permasalahan
yang sering terjadi pada perletakan pondasi diatas tanah pasir adalah penurunan
yang tidak seragam. Untuk itu perlu dilakukan berbagai test atau pengujian
tanah seperti uji Soil Penetrasion Test (SPT), uji kerucut statis, dan uji
berat pelat.
2.
- Pondasi padatanah lempung
Pada tanah
lempung perancangan pondasi agak sulit dilakukan karena jenis tanah ini menyatu
dengan air hingga tanah dengan mudah menjadi jenuh air. Pada tanah jenis ini
disarankan menggunakan pondasi yang dalam, sehingga tanah tidak mudah
terpengaruhi dengan iklim dan lingkungan sekitar.
3.
- Pondasi pada tanah lanau
Tanah lanau
merupakan jenis tanah yang terdapat diperlihanantara pasir dan lempung. Dalam kondisi
alam, tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi longgar dan kurang padat
sehingga jika dijadikan sebagai tempat perletakan pondasi, maka akan terjadi
penurunan yang besar.
4.
- Pondasi pada tanah organik
Tanah organik
sngat tidak disarankan untuk dijadikan tempat perletakan pondasi,, karena jenis
tanah ini dapat mengakibatkan penurunan terlalu besar.
5.
- Pondasi pada tanah timbunan
Tanah timbunan
merupakan tanah yang diangkut dari daerah lain kelokasi pembangunan. Tanah timbunan
yang akan dijadikan dasar pondasi harus diperiksa terlebih dahulu kapasitas
dukungannya. Din jika memang diharuskan menggunakan tanah timbuna untuk tumpuan
pondasi maka tanah timbunan harus dipadatkan terlebih dahulu.
6.
- Pondasi pada batu
Sebenarnya pondasi
pada batu tidak perlu dikhawatirkan karena sifat batu yang keras dipastikan
mampu menahan beban bangunan yang baik. Namun pada batuan berkapur dan memiliki
lubang-lubang, stabilitas bangunan harus di perhitungkan. Karena akan
membahayakan bangunan.
Oleh Agung
Septiawan
Sumber Tekhnik Pondasi I – Hary Cristady Hardiyanto
0 komentar: